Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, akan meluncurkan kebijakan Hari Pembebasan atau ‘Liberation Day’, yang diperkirakan akan mengatur tarif impor untuk barang dari berbagai negara. China, yang sebelumnya terkena dampak dari tarif yang diberlakukan oleh Trump, kini bersiap untuk melakukan serangan balik.
Fokus Kebijakan:
-
Tujuan Utama: Kebijakan tarif ini diarahkan untuk mengekang aliran fentanil dan migrasi ilegal ke AS, menyamakan kedudukan dengan mitra dagang, meningkatkan pendapatan pemerintah, dan mendukung manufaktur dalam negeri.
-
Tarif yang Telah Diberlakukan: Sebelumnya, AS telah memberlakukan tarif 20% pada impor dari China, serta mengancam akan memberlakukan tarif 25% untuk Kanada dan Meksiko.
Dampak dan Respon:
-
Negara yang Terkena Dampak: Kebijakan ini diprediksi akan menghantam negara-negara berkembang dengan keras, terutama India, Brasil, Vietnam, serta beberapa negara di Asia Tenggara dan Afrika.
-
Respon China: Menteri Luar Negeri China, Wang Yi, menegaskan bahwa China akan melakukan serangan balik jika AS terus ‘memeras’. China menilai tindakan AS sebagai intimidasi yang tidak menghormati hak dan kepentingan negara lain.
Peringatan dan Ancaman:
Wang Yi menekankan bahwa jika tekanan dan pemerasan terus dilakukan oleh AS, China akan tegas melawan. Sementara Trump menggunakan alasan fentanil dan masalah perbatasan untuk memberlakukan tarif, China bersikeras akan melawan kebijakan yang dianggap merugikan tersebut.